Ingin Dapat Modal Dari Bank? Baca Dulu ini...
Dalam dunia usaha modal adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam membangun dan mengembangkan usaha.
Untuk anda yang cukup mempunyai sumber modal sendiri tentu ini bukan masalah, namun bagi sebagian pelaku usaha masih banyak yang belum mampu mencukupi kebutuhan modalnya dalam menjalankan dan mengembangkan usaha sehingga mereka harus berhubungan atau bekerja sama dengan pihak lain (eksternal) salah satunya adalah bank.
namun sering sekali kita mendengar keluhan dari pengusaha khususnya pelaku usaha mikro, dimana mereka merasa relatif sulit dalam mendapatkan akses permodalan dari bank, jika pun bisa kesan "ribet" dalam proses pengajuan sering mereka rasakan, bahkan tak jarang mereka harus menerima kenyataan pahit berupa penolakan atas pengajuan kreditnya;
"Sedia payung sebelum hujan" mungkin adalah pepatah yang tepat untuk hal ini, meskipun saat ini anda belum membutuhkan pembiayaan bank ada baiknya mulai mempersiapkan diri sehingga sewaktu-waktu jika memerlukannya tidak lagi repot. berikut ini beberapa hal penting yang harus dipersiapkan dan diketahui agar pengajuan pembiayaan bank bisa mulus dan disetujui
Administratif adalah syarat-syarat administrasi umum yang harus dipenuhi seperti KTP, Kartu Keluarga, dokumen perizinan yang ada (untuk kredit mikro biasanya minimal surat keterangan usaha dari desa/ kelurahan), NPWP (biasa dipersyaratkan untuk pinjaman diatas Rp. 50 Juta)
Administratif adalah syarat-syarat administrasi umum yang harus dipenuhi seperti KTP, Kartu Keluarga, dokumen perizinan yang ada (untuk kredit mikro biasanya minimal surat keterangan usaha dari desa/ kelurahan), NPWP (biasa dipersyaratkan untuk pinjaman diatas Rp. 50 Juta)
Tentukan tujuan dan jumlah kebutuhan, sebelum mengajukan pinjaman anda harus sudah merencanakan dengan matang akan digunakan untuk apa dana hasil pinjaman, biasanya bank hanya akan menyetujui pinjaman yang benar-benar digunakan untuk keperluan penambahan modal usaha misalnya penambahan stock barang atau investasi yang masih berkaitan dengan usaha seperti renovasi perluasan toko, penambahan lemari/rak barang, pembelian kendaraan penunjang usaha misalnya mobil pick up. buat daftar keperluan modal atau investasi yang anda butuhkan, yakinkan pihak bank bahwa apa yang anda akan lakukan dengan dana hasil pinjaman benar-benar akan mendukung perkembangan usaha anda. jika pihak bank mengetahui penggunaan dana hasil pinjaman bukan untuk keperluan pengembangan usaha (side streaming) kemungkinan besar pinjaman anda akan di tolak
Ukur kemampuan bayar, yang paling tahu tentang berapa besar kemampuan membayar angsuran setiap bulannya adalah diri kita sendiri, bank sangat memerlukan kejujuran dan keterbukaan kita sebagai dasar rekomendasi untuk persetujuan pembiayaan yang diajukan,
untuk menentukan kemampuan bayar bank akan meminta informasi terkait jumlah pendapatan usaha, sumber pendapatan lain diluar usaha, jumlah pengeluaran, biaya operasional, gaji karyawan, pengeluaran rumah tangga, beban angsuran di tempat lain dan lainnya.
setelah data tersebut di dapatkan maka biasanya bank merekomendasikan jumlah angsuran sebesar 40% - 50 % dari rata-rata penghasilan bersih (total pendapatan dikurangai total pengeluaran).
contoh: jika rata-rata pendapatan usaha anda Rp. 20 juta perbulan dan rata-rata pengeluaran Rp. 15 juta perbulan jadi penghasilan bersih sekitar Rp. 5 Juta/ Bulan, sehingga rekomendasi untuk pinjaman yang akan disetujui adalah yang angsurannya Rp. 2 juta sampai Rp. 2,5 juta (40-50% dari Rp. 5 Juta)
ini penilaian dari sisi kemampuan bayar ya.... masih ada faktor lainnya.
Mulailah mencatat dan menyimpan, kendala paling umum usaha mikro adalah minimnya catatan dan dokumntasi aktivitas usaha, ada baiknya anda mulai melakukan pencatatan-pencatan sederhana, seperti keluar masuk kas, jumlah pembelian persediaan barang, jumlah barang terjual, harga jual dan harga beli.
nota-nota pembelian, penjualan, faktur pembayaran, bukti transfer, resi pengiriman dan penerimaan dan dokumen lainnya terkait usaha saya sarankan untuk disimpan dengan baik dan rapi, selain untuk kepentingan usaha ini juga dapat membantu anda jika akan mengajukan pembiayaan bank, ini akan sangat mendukung penilaian bang tentang pendapatan dan pengeluaran anda.
Nilai Agunan, tidak semua produk pembiayaan bank mensyaratkan jaminan/ agunan namun jika pun ada produk yang tanpa Agunan tentu sangat terbatas bahkan biasanya dikenakan rate/ bunga lebih tinggi.
Agunan diperlukan oleh bank sebagai jaminan bahwa debitur akan membayar kewajiban atas pembiayaan/ kredit yang diberikan, agunan juga berfungsi sebagai jalan keluar alternatif (second way out) jika nasabah gagal bayar dan atau ingkar janji (wan prestasi).
Dari sisi agunan pada umumnya bank akan memberikan total pembiayaan/ plafond 70% - 80% nilai pasar wajar agunan, artinya jika nilai agunan anda Rp. 100 juta maka maksimum plafon yang bisa di setujui adalah sekitar Rp. 70 juta - Rp. 80 juta. sekali lagi ini hanya dari sisi agunan ya...
Jaga nama baik, di era digital dan keterbukaan informasi sekarang ini tidak sulit bagi bank untuk mengetahui history pinjaman anda tempat lain, data seperti apakah anda punya pinjaman di bank lain, berapa besarnya, lancar atau tidak, semua bisa diperoleh dengan Sistem Informasi Debitur (SID) atau lebih dikenal dengan istilah BI Checking yang dikelola oleh Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), oleh karena itu jika anda punya fasilitas pembiayaan di Bank maka bayarlah kewajiban/ angsuran tepat waktu, ini juga akan menjadi nilai tambah pada saat anda mengajukan pembiayaan lagi baik di bank yang sama atau bank lainnya.
selain itu bank juga akan menggali informasi terkait anda dan usaha, seperti ke suplier apakah anda membayar tagihan suplier tepat waktu, berapa besar hutang dan piutang anda, bahkan hal-hal kecil seperti pembayaran rekening listrik, telepon dan PDAM pun bisa saja jadi perhatian mereka.
Kenali bank yang anda tuju, tidak semua bank punya target market yang sama, sehingga anda harus tahu betul ke bank mana pergi jika memerlukan pembiayaan, contohnya tidak semua bank melayani pembiayaan mikro/ kecil, maka jika anda pelaku usaha ukm cari lah yang benar-benar fokus ke pembiayaan ukm, karena mereka lebih paham dengan kondisi dan keterbatasan sektor ukm dalam berhubungan dengan bank. jika usaha anda berkaitan ekspor impor, maka carilah bank yang melayani nasabah dengan usaha serupa.
Referensi orang dipercaya, bukan KKN loh ya...., jika anda mempunyai kolega yang sudah dipercaya dan sering berhubungan dengan bank, maka mintalah dia untuk mereferensikan anda, biasa ini akan menjadi nilai tambah jika kolega anda bisa memberikan input informasi positif tentang anda dan usaha anda.
Dari semua hal diatas dasar dari keputusan bank dalam menyetujuai sebuah permohonan kredit/ pembiayaan adalah dapat dipercaya, karena bank juga mempunyai tanggung jawab atas uang yang disalurkan kepada anda yang sebagian besar adalah dana masyarakat yang dihimpun melalui tabungan dan deposito. jadi pastikan anda mampu meyakinkan pihak bank bahwa anda benar-benar bisa dipercaya baik dari sisi administrasi, agunan, kemampuan bayar, integritas, dan lainnya.
Perlu diketahui juga bahwa "menolak" pengajuan keredit anda merupakan keputusan terakhir yang diambil oleh bank, sebelumnya bisa saja keputusan bank adalah mengurangi plafond yang anda ajukan, memperpanjang jangka waktu yang di ajukan, meminta melengkapi persyaratan, meminta agunan tambahan dan masih banyak lainnya.
Itulah beberapa tips sukses mendapat pembiayaan dari bank atau lembaga keluangan lainnya.
salam dari si aBank
untuk menentukan kemampuan bayar bank akan meminta informasi terkait jumlah pendapatan usaha, sumber pendapatan lain diluar usaha, jumlah pengeluaran, biaya operasional, gaji karyawan, pengeluaran rumah tangga, beban angsuran di tempat lain dan lainnya.
setelah data tersebut di dapatkan maka biasanya bank merekomendasikan jumlah angsuran sebesar 40% - 50 % dari rata-rata penghasilan bersih (total pendapatan dikurangai total pengeluaran).
contoh: jika rata-rata pendapatan usaha anda Rp. 20 juta perbulan dan rata-rata pengeluaran Rp. 15 juta perbulan jadi penghasilan bersih sekitar Rp. 5 Juta/ Bulan, sehingga rekomendasi untuk pinjaman yang akan disetujui adalah yang angsurannya Rp. 2 juta sampai Rp. 2,5 juta (40-50% dari Rp. 5 Juta)
ini penilaian dari sisi kemampuan bayar ya.... masih ada faktor lainnya.
Mulailah mencatat dan menyimpan, kendala paling umum usaha mikro adalah minimnya catatan dan dokumntasi aktivitas usaha, ada baiknya anda mulai melakukan pencatatan-pencatan sederhana, seperti keluar masuk kas, jumlah pembelian persediaan barang, jumlah barang terjual, harga jual dan harga beli.
nota-nota pembelian, penjualan, faktur pembayaran, bukti transfer, resi pengiriman dan penerimaan dan dokumen lainnya terkait usaha saya sarankan untuk disimpan dengan baik dan rapi, selain untuk kepentingan usaha ini juga dapat membantu anda jika akan mengajukan pembiayaan bank, ini akan sangat mendukung penilaian bang tentang pendapatan dan pengeluaran anda.
Nilai Agunan, tidak semua produk pembiayaan bank mensyaratkan jaminan/ agunan namun jika pun ada produk yang tanpa Agunan tentu sangat terbatas bahkan biasanya dikenakan rate/ bunga lebih tinggi.
Agunan diperlukan oleh bank sebagai jaminan bahwa debitur akan membayar kewajiban atas pembiayaan/ kredit yang diberikan, agunan juga berfungsi sebagai jalan keluar alternatif (second way out) jika nasabah gagal bayar dan atau ingkar janji (wan prestasi).
Dari sisi agunan pada umumnya bank akan memberikan total pembiayaan/ plafond 70% - 80% nilai pasar wajar agunan, artinya jika nilai agunan anda Rp. 100 juta maka maksimum plafon yang bisa di setujui adalah sekitar Rp. 70 juta - Rp. 80 juta. sekali lagi ini hanya dari sisi agunan ya...
Jaga nama baik, di era digital dan keterbukaan informasi sekarang ini tidak sulit bagi bank untuk mengetahui history pinjaman anda tempat lain, data seperti apakah anda punya pinjaman di bank lain, berapa besarnya, lancar atau tidak, semua bisa diperoleh dengan Sistem Informasi Debitur (SID) atau lebih dikenal dengan istilah BI Checking yang dikelola oleh Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), oleh karena itu jika anda punya fasilitas pembiayaan di Bank maka bayarlah kewajiban/ angsuran tepat waktu, ini juga akan menjadi nilai tambah pada saat anda mengajukan pembiayaan lagi baik di bank yang sama atau bank lainnya.
selain itu bank juga akan menggali informasi terkait anda dan usaha, seperti ke suplier apakah anda membayar tagihan suplier tepat waktu, berapa besar hutang dan piutang anda, bahkan hal-hal kecil seperti pembayaran rekening listrik, telepon dan PDAM pun bisa saja jadi perhatian mereka.
Kenali bank yang anda tuju, tidak semua bank punya target market yang sama, sehingga anda harus tahu betul ke bank mana pergi jika memerlukan pembiayaan, contohnya tidak semua bank melayani pembiayaan mikro/ kecil, maka jika anda pelaku usaha ukm cari lah yang benar-benar fokus ke pembiayaan ukm, karena mereka lebih paham dengan kondisi dan keterbatasan sektor ukm dalam berhubungan dengan bank. jika usaha anda berkaitan ekspor impor, maka carilah bank yang melayani nasabah dengan usaha serupa.
Referensi orang dipercaya, bukan KKN loh ya...., jika anda mempunyai kolega yang sudah dipercaya dan sering berhubungan dengan bank, maka mintalah dia untuk mereferensikan anda, biasa ini akan menjadi nilai tambah jika kolega anda bisa memberikan input informasi positif tentang anda dan usaha anda.
Dari semua hal diatas dasar dari keputusan bank dalam menyetujuai sebuah permohonan kredit/ pembiayaan adalah dapat dipercaya, karena bank juga mempunyai tanggung jawab atas uang yang disalurkan kepada anda yang sebagian besar adalah dana masyarakat yang dihimpun melalui tabungan dan deposito. jadi pastikan anda mampu meyakinkan pihak bank bahwa anda benar-benar bisa dipercaya baik dari sisi administrasi, agunan, kemampuan bayar, integritas, dan lainnya.
Perlu diketahui juga bahwa "menolak" pengajuan keredit anda merupakan keputusan terakhir yang diambil oleh bank, sebelumnya bisa saja keputusan bank adalah mengurangi plafond yang anda ajukan, memperpanjang jangka waktu yang di ajukan, meminta melengkapi persyaratan, meminta agunan tambahan dan masih banyak lainnya.
Itulah beberapa tips sukses mendapat pembiayaan dari bank atau lembaga keluangan lainnya.
salam dari si aBank
0 Response to "Ingin Dapat Modal Dari Bank? Baca Dulu ini..."
Post a Comment